Vitamin C adalah Vitamin yang cukup penting untuk tubuh kita, karena Vitamin C dapat menangkal radikal bebas, sebagai anti oksida dan juga berguna untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Vitamin C dapat kita temui dengan mudah, contohnya di Buah Jeruk. Buah Jeruk ternyata
mengandung banyak Vitamin C, dengan mengkonsumsi 1 Buah Jeruk setiap harinya kita dapat memenuhi kebutuhan Vitamin C tubuh. Namun seiring berjalannya waktu dan tren yang berkembang dimasyarakat, Vitamin C juga ternyata digunakan untuk menunjang penampilan kulit dengan cara yang cepat dan instan. Banyak wanita akhirnya berbondong – bondong untuk melakukan Suntik Vitamin C karena tertarik dengan khasiat yang dihasilkan.Suntik Vitamin C sebenarnya berguna untuk kekebalan tubuh seseorang, memprcepat proses penyembuhan dari suatu penyakit, dan juga berkhasiat membuat kulit tampak halus dan muda. Perlu diperhatikan, dosis untuk setiap Suntik Vitamin C pun harus ditentukan oleh anjuran dokter, bila berlebihan dan terlalu banyak melakukan Suntik Vitamin C maka yang terjadi adalah pembuluh darah pada tubuh akan mengeras dan terjadi gangguan sirkulasi darah. Bahkan bila dilakukan dalam jangka waktu yang panjang, Suntik Vitamin C ini juga dapat menggangu fungsi ginjal dan kematian.
Dosis Suntik Vitamin C
Bayangkan bila tubuh yang seharusnya menampung 50-60 mg Vitamin C/hari, harus melebihi kemampuan tubuh yaitu 4000 mg setiap kali menyuntikan Vitamin C. Jauh dari dosis normal yang dianjurkan. Namun tidak dapat dipungkiri khasiat dari Suntik Vitamin C, kulit memang tampak lebih putih dan cerah, terlebih setelah melakukan Suntik Vitamin C beberapa kali. Ini dikarenakan Vitamin C berguna untuk menghambat pembentukan pigmen pada kulit.
Biaya yang diperlukan untuk Suntik Vitamin C-pun bervariasi, tergantung diaman kita melakukan Suntik Vitamin C tersebut, mulai dari Rp 75.000 – Rp. 3.000.000 / suntikan. Lebih baik saat akan melakukan Suntik Vitamin C ini, konsultasilah pada dokter yang sudah berpengalaman dan berkualitas agar tidak terjadi hal – hal seperti kecanduan, menopouse dini. Perlu dipertimbangkan, dibandingkan harus melakukan Suntik Vitamin C yang mengakibatkan efek samping, lebih baik mengambil langkah alami yaitu dengan mengkonsumsi buah buahan secara teratur agar Vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh dapat terpenuhi.
Efek Samping suntik Vitamin C
Disarankan bila ingin mengkonsumsi vit c dosis cukup tinggi, untuk berkonsultasi dengan dokter. Karena menyangkut efek samping yang dapat di derita. Sejauh ini vitamin C aman untuk dikonsumsi. Tapi konon vitamin C sebaiknya jangan diberikan pada penderita gagal ginjal dan batu ginjal, sebab akan memacu pembentukan batu ginjal. Vitamin C juga bisa mengganggu penyerapan mineral yang diperlukan tubuh seperti tembaga. Vitamin C merupakan senyawa yang mempermudah penyerapan zat besi. Sebaiknya jangan diberikan pada penderita yang mempunyai kelebihan zat besi. Misalnya pasien hematokromatosis (pewarnaan jaringan dengan pigmen darah).
Pengidap maag juga harus hati-hati, karena vitamin C yang bersifat asam maka sebaiknya konsumsi vitamin C dianjurkan untuk makan terlebih dahulu untuk menghindari rasa perih di daerah lambung.
Banyak manfaat yang dapat diambil bila mengkonsumsi vitamin C, tapi yang harus perlu diingat bahwa mengkonsumsi vitamin C bukan merupakan terapi utama tetapi merupakan terapi penunjang. Harus berhati-hati mengkonsumsi vitamin C bila mempunyai riwayat penyakit maag dan batu ginjal karena dapat memperberat penyakit ini.
Yang akan ditanyakan terlebih dahulu oleh dokter sebelum melakukan penyuntikan Vitamin C, mereka akan menanyakan apakah pasien mempunyai penyakit maagh turunan atau gangguan ginjal.
Sebetulnya yang paling berbahaya adalah apabila ada penolakan dari tubuh sewaktu dilakukan penyuntikan, maka dapat menyebabkan kematian seketika.
Selain dr. Maria, dr. Titi pun menyatakan hal serupa. Jadi berpikirlah 2 kali jika ingin tampil cantik, pilihlah produk yang alami dan bukan sesuatu yang dapat diciptakan secara instan.
Hati-Hati Suntik Vitamin C!
Jakarta, Belakangan praktek suntik Vitamin C menjamur di Indonesia. Konon, suntik Vitamin C bisa membuat tampilan kulit kita menjadi lebih cerah, dan bisa memutihkan. Hal ini memang benar adanya.
Tapi segala hal pasti ada efek sampingnya, termasuk suntik Vitamin C.dr. Titi Moertolo, spesialis kulit dan kelamin pun menjelaskan apa saja efek yang bisa ditimbulkan dari suntik Vitamin C ini.
Menurut dr. Titi asupan Vitamin C yang layak kita konsumsi setiap harinya hanya 50-60 miligram (mg) per hari. Ini bisa kita peroleh melalui buah yang kita konsumsi. “Dengan satu buah jeruk saja setiap hari, sebenarnya asupan vitamin C untuk kita sudah cukup,” jelasnya.
Lain halnya dengan suntik vitamin c. Untuk satu kali suntik, 4.000 mg vitamin C akan masuk ke tubuh kita. Ini berarti jauh melebihi dosis normal yang seharusnya kita konsumsi.
Memang, -dr. Titi menambahkan- tampilan kulit akan menjadi lebih cerah, bahkan lebih putih setelah lima kali suntik vitamin C. Hal ini dikarenakan vitamin c menghambat pembentukan pigmen pada kulit.
Namun efek sampingnya bisa jauh lebih berbahaya. Jika sudah terlalu sering endapan vitamin C di dalam tubuh memungkinkan adanya kristalisasi. Perlu diwaspadai juga terbentuknya batu ginjal yang bisa menimbulkan penyakit.
dr. Titi menyarankan sebaiknya menggunakan produk kosmetika dengan vitamin C yang diaplikasikan langsung ke wajah, bukan disuntikkan ke dalam tubuh. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih perawatan kecantikan.
(Kompas)
Jakarta, Kompas – Seorang mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Belanda, Hilda Pasman (20), tewas ketika tengah berupaya mempercantik penampilannya dengan membesarkan payudaranya. Ia tewas tak lama setelah Ho Tjun Tju (34), yang membuka usaha di bidang kecantikan, menyuntikkan colagen ke dalam payudara korban Sabtu (7/8) malam.
Tjun Tju akhirnya ditangkap aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Metropolitan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Sebelum meninggal, Hilda sempat mengalami kejang-kejang dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Graha Medika.
Dalam catatan Kompas, kasus serupa sebenarnya sudah beberapa kali terjadi, antara lain di Surabaya (Maret 2001 dan Juni 2002), Malang (April 1998), dan Solo (September (1999), meskipun tidak semua korban meninggal dunia.
Keterangan yang dihimpun Kompas, kemarin, menyebutkan, Tjun Tju membuka praktek sebagai ahli kecantikan di sebuah rumah toko (ruko) berlantai dua di Jalan Kedoya Raya RT 02/RW 07 Jakarta Barat. Menurut keterangan warga, Tjun Tju sudah lima tahun mengontrak ruko tersebut. Janda itu tinggal bersama ibu dan empat anaknya di lantai atas ruko, sementara lantai bawah digunakan untuk membuka usaha fotokopi. Tidak ada papan nama yang menjelaskan bahwa di tempat tersebut ada praktik ahli kecantikan.
Dari luar, ruko dua lantai itu tampak tidak terawat. Kaca nako dilapisi debu tebal. Sedangkan catnya sudah kusam. Di lantai atas ruko tersebut Tjun Tju sering menerima tamu-tamunya. Setiap tamu yang datang ingin mempercantik diri langsung disuruh naik ke lantai atas melalui tangga yang ada di ruangan tempat fotokopi.
Kepala Unit Reserse dan Intelijen Polsek Metropolitan Kebon Jeruk Iptu Budi Cahyono menyatakan, Hilda yang tinggal di Harapan Mulya, Cempaka Wangi III RT 03/RW 09, Kemayoran, Jakarta Pusat, saat ini tengah liburan. Sabtu itu dia tiba di rumah Tjun Tju sekitar pukul 16.30.
Menurut Tjun Tju, sebelum peristiwa tersebut, Hilda juga pernah menggunakan jasanya. Kepada polisi, Tjun Tju menyatakan, Hilda datang dalam keadaan tidak enak badan. Suhu badannya agak tinggi. Karena itu, Tjun Tju sempat menolak untuk menyuntikkan colagen kepada Hilda. Namun, Hilda memaksa untuk disuntik hari itu juga.
Sekitar pukul 20.00, Tjun Tju kemudian menyuntik payudara Hilda dengan colagen (zat yang biasa digunakan untuk meremajakan sel-sel kulit). Entah kenapa, begitu jarum disuntikan ke payudara, Hilda langsung tergeletak pingsan, dengan jarum masih tertancap di payudaranya. Tjun Tju pun panik. Bersama ibu dan pembantunya, Tjun Tju menggosok-gosok seluruh tubuh Hilda dengan minyak gosok.
Hilda kemudian digotong keluar ruko dan dibawa ke RS Graha Medika dengan taksi. Namun, ketika sampai di rumah sakit, Hilda dinyatakan sudah meninggal.
Polisi yang mendapat informasi mengenai kematian Hilda yang tergolong tidak wajar kemudian menangkap Ho Tjun Tju sekitar pukul 21.00.
“Tubuhnya dingin. Pada saat pingsan, Hilda buang-buang air besar,” kata Budi Cahyono. Budi mengatakan, Tjun Tju bukanlah seorang dokter. Ia juga tidak memiliki sertifikat untuk berpraktik sebagai ahli kecantikan. Keahliannya dalam bidang kecantikan, menurut Tjun Tju kepada polisi, diperoleh secara otodidak.
Sejumlah warga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) menyatakan tidak tahu bahwa ruko Tjun Tju digunakan sebagai tempat praktik salon kecantikan.
Menurut Dirjo (37), tukang ojek yang biasa mangkal di depan ruko tersebut, hal itu dikarenakan Tjun Tju lebih banyak menerima panggilan ke rumah pelanggannya. “Yang datang paling satu-dua. Kalau siang dia lebih sering pergi. Perginya sampai ke Karawaci, Roxy, dan Tangerang,” katanya.
Itu juga diakui Tjun Tjun ketika diperiksa polisi. “Para pelanggan mengetahui nama Tjun Tju dari mulut ke mulut. Hilda juga mendapatkan nama Tjun Tju dari temannya,” kata Budi.
Dalam pengakuannya kepada polisi, Tjun Tju menjalani praktik gelap itu untuk menghidupi empat anaknya yang masih kecil-kecil. Sebab, ia sudah lama bercerai dengan suaminya yang saat ini tengah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba karena kasus narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya (narkoba).
Atas tindakannya yang mengakibatkan kematian orang lain itu, Ho Tjun Tju akan dikenai Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Isi pasal itu di antaranya, bukan profesinya tetapi melaksanakan kegiatan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun.
Tjun Tju juga dikenai Pasal 359 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), yaitu kelalaian menyebabkan orang lain meninggal dunia.
Dari pihak keluarga diperoleh keterangan, Hilda sudah dimakamkan pada hari Minggu kemarin. Ketika Kompas tiba di rumahnya semalam, di rumah yang terletak di gang sempit permukiman padat Cempaka Wangi itu sedang diadakan tahlilan.
Ibu korban, Ernawati, terlihat masih shock. Ia tak menyangka anaknya yang kuliah di Belanda, karena ikut kedua kakaknya yang menikah dengan orang Belanda, itu meninggal begitu cepat.
Lutfi (35), kakak Hilda, menuturkan, adiknya itu pergi ketempat praktik Tjun Tju seorang diri, sekitar pukul 14.00. Ia pergi menggunakan taksi. “Pamitnya mau main ke rumah teman,” katanya.
Menurut salah satu tante Hilda, Tanti (55), sebelum ke Belanda dua tahun lalu, Hilda memang memang pernah menyatakan keinginannya untuk memperbesar payudaranya.
“Saya bilang, tindakan itu amat berbahaya karena dahulu ada orang yang melakukan tindakan tersebut di Mangga Dua dan akhirnya meninggal. Hilda juga tidak perlu melakukan itu karena sudah cantik,” papar Tanti. (IND/nwo)
Bahaya Suntik Vitamin C
JADI KETAGIHAN SEPERTI PECANDU NARKOBA www.cybertokoh.com
Konon, dengan suntik Vitamin C bukan saja membuat badan jadi segar dan sehat, tapi juga membuat kulit si pemakai menjadi mulus. Lebih dari itu, produk ini juga diklaim bisa membuat pemakainya awet muda.
Iklan yang jor-joran, promosi dari mulut ke mulut, membuat banyak wanita tergoda untuk mencoba. Apalagi, dari segi harga relative jauh lebih murah ketimbang melakukan tindakan operasi.
Promosi hanya dengan uang beberapa ratus ribu, bisa tampil cantik dan awet muda, memang sungguh menggoda. Bisa jadi ini juga sebabnya belakangan makin banyak klinik kecantikan yang juga menyediakan layanan suntik Vitamin C. Lebih yakin lagi, karena sejumlah klinik itu juga menyediakan dokter untuk berkonsultasi.
Benarkah suntik Vitamin C itu aman bagi kesehatan?? Benarkah tidak ada efek sampingan? Dokter Spesialis Kulit, Titi Moertolo, dengan tegas membantah keamanan suntik Vitamin C. Menurutnya, di beberapa Negara hal tersebut sudah dilarang. Di Amerika misalnya, tidak pernah direkomendasikan melakukan hal itu, di Australia, dokternya masuk penjara. Bahkan di Afrika hal itu sudah dilarang sejak 20 tahun lalu.
“Di Indonesia? Gila!!! Malah Makin gila!!! Lebih gila lagi, barangnya diperoleh dari black market kemudian disuntikan kepada pasien..Hanya dengan suntik Rp 60.000 seolah semua beres,” ungkap dokter Titi dalam bicang dengan Tokoh di ruang prakteknya bilangan Bendungan Hilir, Jakarta .
Konsumen, ingatnya, hendaknya berpikir panjang dan jangan terbuai dengan iming-iming tidak ada efek sampingan. Asal tahu saja, tegas dokter Titi, ada banyak efek sampingan dari suntikan Vitamin C yang dilakukan terus menerus, di antaranya, batu ginjal, batu empedu, penipisan tulang, pengeroposan, dll. Lebih mengerikan lagi, ternyata ada efek ketagihan yang dialami konsumen.
“Kalau tidak disuntik, si pasien merasa badannya lemas. Ada kasus, pasien yang merasa harus terus mendapat suntikan itu.
Padahal dia sudah menjadi langsing, kulitnya sudah putih, tapi tetap merasa ‘butuh’ dan harus mendapat suntikan itu.Ini ‘ kan aneh.Pasien itu bilang, dia merasa fly, asyik, bila mendapat suntikan itu. Jadi sudah seperti narkoba, orang menjadi ketagihan. Saya tidak tahu, apakah suntikan yang diberikan diberi campuran sesuatu sehingga orang menjadi ketagihan,” jelasnya.
Kasus-kasus Kecanduan
Dokter Titi memaparkan hal ini berdasarkan kasus-kasus yang diterimanya. Dia bercerita, suatu ketika ia kedatangan pasien, seorang ibu yang meminta tolong agar dia melepaskannya dari ketagihan suntik VitaminC. “Ibu itu datang ke saya, bilang dia bingung untuk melepaskan diri dari ketagihan, tidak tahu bagaimana caranya.
Saya bilang, ya, berhenti dong bu. Dia jawab, tidak bisa dok, saya butuh, harus!! Kasus lain, seorang remaja datang ke saya, dan menyatakan ingin melepaskan diri dari ketagihan. Menurutnya, bukan hanya dia tapi empat temannya juga mengalami hal tersebut. Empat temannya, sudah putih (kulit) semua, seperti mayat, wajah kuyu, tapi terus menerus suntik, karena ketagihan.
Belakangan saya dapat informasi lagi, kalau salah satu temannya itu sampai tidak tahan terhadap sinar matahari. Ini ‘ kan sungguh mengerikan. Entah apa yang sudah dimasukkan ke dalam badan dia, apakah ada campuran terhadap obat yang disuntikan, saya juga tak tahu,” tandasnya.
Dan, tambahnya, asal tahu saja, yang mengerjakan (menyuntik) Vitamin C dosis tinggi itu adalah dokter juga. “Jadi buat saya sendiri bagai buah simalakama. Apa yang harus saya perbuat?? Kami sama-sama dokter, saya jadi tidak enak dan serba salah.
Dokter yang melakukan itu merasa dirinya sangat benar,” katanya.
Yang jadi pertanyaan, sekalipun sudah banyak korbannya, kenapa praktek menyuntik Vitamin C ini tidak dilarang di Indonesia , sementara di Negara lain tidak diperbolehkan. “Di Malaysia saja hal itu sudah dilarang, karena banyak yang mati. “No injection Vitamin C at all”, sekalipun demi kecantikan, demi kosmetik, tidak boleh! Tapi di sini seolah didiamkan saja,” katanya.
Menopause Dini
Padahal, kalau melihat di Indonesia sebenarnya korbannya juga tak kurang banyaknya. Salah satunya adalah kasus kematian artis terkenal Alda. Memang, jelas dokter Titi, kasus Alda, selain suntik Vitamin C juga ada campuran narkoba.
Namun, asal tahu saja, jelasnya, Vitamin C injection itu mengubah metabolisme obat. Misalnya, disuntikkan vitamin C dan E, nah, vitamin E tidak bisa keluar dari tubuh selama 4 minggu karena adanya vitamin C yang disuntik secara bersamaan. Bagaimana dengan narkoba? Kemungkinannya, narkoba itu tidak bisa keluar karena adanya Vitamin C tadi, pada akhirnya pasien mati.
Satu hal lagi, ujar dokter Titi, Vitamin C dosis tinggi bisa juga untuk aborsi. Remaja-remaja yang suka mengkonsumsi Vitamin C dosis tinggi, mensnya tidak teratur dan sedikit, hanya 1 sampai 3 hari. Mereka ini kemungkinannya pada umur 35-36 tahun akan mengalami menopause dini.
Memang, kata dokter Titi, Vitamin C bermanfaat untuk tubuh asalkan dikonsumsi dengan dosis yang disarankan. Di Amerika misalnya, dosis yang disarankan adalah 50-90 mg, sedang di Indonesia antara 50-70 mg. Jadi bila kita mengkonsumsi 100 mg, cukup.
Atau sebenarnya, tambahnya lagi, Vitamin C cukup didapat dari makanan yang alami, seperti mengkonsumsi 1 buah jeruk per hari, itu setara dengan 50 mg Vitamin C. Bandingkan jika suntik Vitamin C di mana sekali suntik 4.000 mg akan masuk ke tubuh kita, berarti sungguh jauh dari dosis normal yang disarankan.
“Mengkonsumsi 500 mg, buat apa? Itu kan megadosis, kita tidak butuh itu. Memang benar Vitamin C secara positif, baik untuk menghilangkan kerutan, tapi tidak perlu dengan angka (dosis) setinggi itu. Itu masalah,” tegasnya.
Kembali ke masalah Vitamin C injection. Dia menyarankan agar konsumen hendaknya berpikir panjang jika ada tawaran-tawaran mengiurkan seperti suntik Vitamin C bisa menghilangkan kerutan, melangsingkan, atau bahkan membuat kulit mulus dan putih secara cepat (instant).
“Memang itu semua bisa didapat, langsing dan putih, dengan cepat hal ini karena Vitamin C menghambat pembentukan pigmen pada kulit. Tapi efeknya tanggung sendiri. Karena tidak ada sesuatu yang didapat secara instant tanpa efek. Jika terlalu sering endapan Vitamin C di dalam tubuh memungkinkan adanya kristalisasi.
Jadi saran saya, perpikir panjanglah sebelum melakukan, dari pada menyesal kemudian,” ucapnya. (Sumber / Tabloid Nakita)
Terimakasih telah berkunjung di bacawanita.blogspot.com, semoga informasi Manfaat dan Efek Samping Suntik Vitamin C dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita dan semoga juga dapat berguna bagi anda.
0 komentar:
Posting Komentar