Hampir seluruh dokter ahli kulit-kosmetik dan dokter ahli bedah plastik memberi rekomendasi negatif terhadap kebiasaan merokok bagi kesehatan dan kecantikan. Bahkan dokter-dokter ahli bedah plastik estetik selalu memberi anjuran penghentian merokok selama 2-3 minggu sebelum hari operasi yang disepakati sampai rentang waktu selama 2 minggu pertama penyembuhan pascaoperasi.
Secara umum kita mengetahui bahwa merokok berisiko membahayakan fungsi paru-paru dan fungsi jantung. Atas dasar itu, anjuran membatasi rokok sebelum suatu prosedur operasi umumnya berkaitan dengan antisipasi kelancaran proses pembiusan umum (tidur) pada prosedur yang terkait.
Di luar dari hal-hal di atas, banyak hal yang juga penting diketahui namun sering luput dijelaskan, bahwa merokok sangat buruk bagi kesehatan kulit dan jaringan bawah kulit. Padahal, dalam prosedur estetik, kedua jaringan itu lah yang mengalami manipulasi oleh dokter operator dalam tujuan untuk mencapai perbaikan bentuk wajah/bentuk rupa. Adanya kualitas jaringan kulit dan jaringan bawah kulit yang buruk, berisiko mempersulit capaian akhir bentuk estetik yang baik dan indah.
Adapaun jaringan kulit mendapat makanan dari suplai pembuluh-pembuluh darah kapiler halus yang berjalan mengantarkan oksigen dan zat nutrisi kepadanya. Semua makanan, minuman, atau apapun yang kita konsumsi akan dipecahkan oleh metabolisme tubuh menjadi bermacam-macam zat yang diantarkan oleh darah ke sel-sel dan jaringan, termasuk ke jaringan kulit. Begitu pun dengan konsumsi makanan, minuman, atau pun hal-hal yang tidak baik untuk kesehatan, zat-zat yang tidak baik akan ikut diantarkan oleh darah ke sel-sel dan jaringan, termasuk ke jaringan kulit.
Beberapa fakta berikut menjelaskan mengapa merokok tidak dianjurkan untuk kesehatan dan kecantikan jaringan kulit:
Kulit Kendur dan Berkeriput: Zat kimia yang ada dalam tembakai bisa memicu pengrusakan kolagen dan elastin. Kolagen adalah sejenis protein pembangun utama pada dermis (lapisan kulit dalam) yang menjaga kulit tetap kencang dan lentur. Sementara elastin juga merupakan protein yang membentuk serat elastis tipis dan berfungsi mengembalikan kulit ke posisinya saat beristirahat. Bisa dibayangkan jika kedua komponen ini rusak, maka kulit akan lebih cepat mengendur dan keriput.
Garis-garis di Sekitar Bibir: Saat menghisap rokok, otot-otot tertentu di sekitar bibir akan mengerut. Hal itu akan membuat kerutan dan muncul garis-garis halus pada bibir, karena terjadi tekanan pada kulit di sekitar bibir dan pipi yang memicu hilangnya elastisitas.
Noda Penuaan: Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perokok lebih rentan mengalami tanda-tanda penuaan lebih dini, terutama bercak atau noda kecoklatan. Noda penuaan sering ditandai dengan bercak yang warnanya lebih gelap dari warna kulit dan umumnya terdapat di wajah dan tangan.
Jari-jari Bernoda: Konsumsi rokok yang berlebihan bisa membuat jari-jari tangan dan kuku bernoda kecoklatan. Begitu juga dengan gigi. Noda pada kulit dan gigi tentu akan membuat penampilan kurang menarik.
Rambut Rontok: Merokok bisa mempercepat penipisan rambut pada pria maupun wanita. Penyebabnya, merokok akan menyumbat pembuluh arteri yang bertugas mengirimkan nutrisi ke seluruh tubuh. Termasuk ke kulit kepala. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan nutrisinya dengan baik sehingga pertumbuhan rambut pun terhambat.
Kerutan di Mata: Kerutan di sekitar mata terbentuk lebih cepat pada perokok. Asap rokok yang dihembuskan akan membuat perokok jadi lebih sering menyipit untuk mencegahnya masuk ke mata. Kebiasaan buruk inilah yang membuat kerutan di sudut mata terbentuk lebih cepat. Selain itu, zat yang terbawa asap rokok ketika dihirup bisa merusak struktur kulit dan pembuluh darah di sekitar mata.
Terimakasih telah mengunjungi bacawanita.blogspot.com, semoga informasi Efek samping rokok terhadap kecantikan kulit dan rambut dapat berguna dan bermanfaat bagi anda.Share informasi ini agar teman atau kerabat kita mempunyai pengetahuan baru.
0 komentar:
Posting Komentar