Perilaku mendidik anak yang tepat bagian 2

Mendidik adalah cara untuk mengajak dan memotivasi anak anda dalam menciptakan lingkungan yang positif, sehingga mengenali pengetahuan baru yang dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Mendidik anak adalah hal yang utama dalam memberikan pengenalan norma dan wawasan sehingga membentuk pribadi, sikap mental dan akhlak yang lebih baik. Banyak yang  salah mengartikan bahwa dengan memasukan anak anda ke sekolah, seperti pendidikan anak usia dini sudah memberikan cara mendidik anak terbaik padahal waktu anak untuk berinteraksi yang lama adalah bersama lingkungan dan keluarga. Bagi anda mendidik anak di rumah merupakan hal yang terpenting, mengingat pada usia anak-anak dikategorikan periode emas dimana kemampuan dan kebiasaannya akan menjadi dasar kehidupan di lingkungannya.

Berikut adalah beberapa cara mendidik anak bagian 2:
1. Orang tua tidak kompak
Mendidik abak bukan hanya tanggung jawab para ibu atau bapak saja, tapi keduanya. Orang tua harus memiliki kata sepakat dalam mendidik anak2nya. Anak dapat dengan mudah menangkap rasa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan bagi dirinya. Misal, seorang Ibu melarang anaknya menonton TV dan memintanya untuk mengerjakan PR, namun pada saat yang bersamaan, si bapak membela si anak dengan dalih tidak mengapa nonton TV terus agar anak tidak stress.

Jika hal ini terjadi, anak akan menilai ibunya jahat dan bapaknya baik, akibatnya setiap kali ibunya memberi perintah, ia akan mulai melawan dengan berlindung di balik pembelaan bapaknya. Demikian juga pada kasus sebaliknya. Oleh karena itu, orang tua harus kompak dalam mendidik anak. Di hadapan anak, jangan sampai berbeda pendapat untuk hal2 yang berhubungan langsung dengan persoalan mendidik anak. Pada saat salah satu dari kita sedang mendidik anak, maka pasangan kita harus mendukungnya. Contoh, ketika si Ibu mendidik anaknya untuk berlaku baik terhadap si Kakak, dan si Ayah mengatakan ,”Kakak juga sih yang mulai duluan buat gara2…”. Idealnya, si Ayah mendukung pernyataan, “Betul kata Mama, Dik. Kakak juga perlu kamu sayang dan hormati….”

2. Campur tangan anggota keluarga yang lain
Pada saat kita sebagai orang tua sudah berusaha untuk kompak dan sepaham satu sama lain dalam mendidik anak-anak kita, tiba-tiba ada pihak ke-3 yang muncul dan cenderung membela si anak. Pihak ke-3 yang dimaksud seperti kakek, nenek, om, tante, atau pihak lain di luar keluarga inti.

Seperti pada kebiasaan ke-7 (Papa dan Mama tidak Kompak), dampak ke anak tetap negatif bila dalam satu rumah terdapat pihak di luar keluarga inti yang ikut mendidik pada saat keluarga inti mendidik; Anak akan cenderung berlindung di balik orang yang membelanya. Anak juga cenderung melawan orang tuanya.

Apa yang seharusnya dilakukan?
Pastikan dan yakinkan kepada siapa pun yang tinggal di rumah kita untuk memiliki kesepakatan dalam mendidik dan tidak ikut campur pada saat proses pendidikan sedang dilakukan oleh kita sebagai orang tua si anak. Berikan pengertian sedemikian rupa dengan bahasa yang bisa diterima dengan baik oleh para pihak ke-3.

3. Ucapan dan tindakan kurang sesuai
Berlaku konsisten mutlak diperlukan dalam mendidk anak. Konsisten merupakan keseuaian antara yang dinyatakan dan tidakan. Anak memiliki ingatan yang tajam terhadap suatu janji, dan ia sanga menghormati orang-orang yang menepati janji baik untuk beri hadiah atau janji untuk memberi sanksi. So, jangan pernah mengumbar janji ada anak dengan tujuan untuk merayunya, agar ia mengikuti permintaan kita seperti segera mandi, selalu belajar, tidak menonton televisi.

Pikirlah terlebih dahulu sebelum berjanji apakah kita benar-benar bisa memenuhi janji tersebut. Jika ada janji yang tidak bisa terpenuhi segeralah minta maaf, berikan alasan yang jujur dan minta dia untuk menentukan apa yang kita bisa lakukan bersama anak untuk mengganti janji itu.

4. Hadian perilaku buruk terhadap anak
Acapkali kita tidak konsisten dengan pernyataan yang pernah kita nyatakan. Bila hal ini terjadi, tanpa kita sadari kita telah mengajari anak untuk melawan kita. Contoh klasik dan sering terjadi adalah pada saat kita bersama anak di tempat umum, anak merengek meminta sesuatu dan rengekennya menjadi teriakan dan ada gerak perlawanan. Anak terus mencari akal agar keinginnanya dikabulkan, bahkan seringkali membuat kita sebagai orang tua malu. Pada saat inilah kita seringkali luluh karena tidak sabar lagi dengan rengekan anak kita. Akhirnya kita mengiyakan keinginan si Anak. “Ya sudah;kamu ambil satu permennya. Satu saja ya!”

Pernyataan tersebut adalah sebagai hadiah bagi perilaku buruk si Anak. Anak akan mempelajarinya dna menerapkannya pada kesempatan lain bahkan mungkin dengan cara yang lebih heboh lagi.

Menghadapi kondisi seperti ini, tetaplah konsisten; tidak perlu malu atau takut dikatakan sebagai orang tua yang kikir atau tega. Orang beefikir demikian belum membaca buku tentang ini dan mengalami masalah yang sama dengan kita. Ingatlah selalu bahwa kita sedang mendidik anak, Sekali kite konsisten anak tak akan pernah mencobanya lagi. Tetaplah KONSISTEN dan pantang menyerah! Apapun alasannya, jangang pernah memberi hadiah pada perilaku buruk si anak.

5. Perasaan bersalah
Kehidupan metropolitan telah memaksa sebagian besar orang tua banyak menghabiskan waktu di kantor dan di jalan raya daripada bersama anak. Terbatasnya waktu inilah yang menyebabkan banyak orang tua merasa bersalah atas situasi ini. Akibat dari perasaan bersalah ini, kita, para orang tua menyetujui perilaku buruk anaknya dengan ungkapan yang sering dilontarkan, “Biarlah dia seperti ini mungkin karena saya juga yang jarang bertemu dengannya…”

Semakin kita merasa bersalah terhadap keadaan, semakin banyak kita menyemai perilaku buruk anak kita. Semakin kita memaklumi perilaku buruk yang diperbuat anak, akan semakin sering ia melakukannya. Sebagian besar perilaku anak bermasalah yang pernah saya (penulis) hadapi banyak bersumber dari cara berpikir orang tuanya yang seperti ini.

Apa yang seharusnya dilakukan?
Apa pun yang bisa kita berikan secara benar pada anak kita adalah hal yang terbaik. Kita tidak bisa membandingkan kondisi sosial ekonomi dan waktu kita dengan orang lain. Tiap keluarga memiliki masalah yang unik, tidak sama. Ada orang yang punya kelebihan pada sapek finansial tapi miskin waktu bertemu dengan anak, dan sebaliknya. Jangan pernah memaklumi hal yang tidak baik. Lakukanlah pendekatan kualitas jika kita hanya punya sedikit waktu; gunakan waktu yang minim itu untuk bisa berbagi rasa sepenuhnya antara sisa2 tenaga kita, memang tidak mudah. Tapi lakukanlah demi mereka dan keluarga kita, anak akan terbiasa.

6. Mudah menyerah dan pasrah
Setiap manusia memiliki watak yang berbeda-beda, ada yang lembut dan ada yang keras. Dominan flegmatis adalah ciri atak yang dimiliki oleh sebagian orang tua yang kurang tegas, mudah menyerah, selalu takut salah dan cenderung mengalah, pasrah. Konflik ini biasanya terjadi bila seorang yang flegmatis mempunyai anak yang berwatak keras.

Dalam kondisi kita sebagai orang tua yang tidak tegas dan mudah menyerah, si anak justru keras dan lebih tegas. Akibatnya dalam banyak hal, si anak jauh lebih dominan dan mengatur orang tuanya. Akibat lebih lanjut, orang tua sulit mengendalikan perilaku anaknya dan cenderung pasrah. Saya [penulis] sering mendengar ucapan dari para orang tua yang Dominan Flegmatis, “Duh… anak saya itu memang keras betul… saya sudah nggak sanggup lagi mengaturnya.” Atau “Biar sajalah apa maunya, saya sudah nggak sanggup lagi mendidiknya.”.

Apa yang seharusnya dilakukan?
Belajarlah dan berusahalah dengan keras untuk menjadi lebih tegas dalam mengambil keputusan, tingkatkan watak keteguhan hati dan pantang menyerah. Jiak perlu ambil orang orang yang kita anggap tegas untuk jadi penasihat harian kita.

Perilaku mendidik anak yang tepat

Mendidik adalah cara untuk mengajak dan memotivasi anak anda dalam menciptakan lingkungan yang positif ,sehingga mengenali pengetahuan baru yang dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari. Mendidik anak adalah hal yang utama dalam memberikan pengenalan norma dan wawasan sehingga membentuk pribadi, sikap mental dan akhlak yang lebih baik. Banyak yang  salah mengartikan bahwa dengan memasukan anak anda ke sekolah, seperti pendidikan anak usia dini sudah memberikan cara mendidik anak terbaik padahal waktu anak untuk berinteraksi yang lama adalah bersama lingkungan dan keluarga. Bagi anda mendidik anak di rumah merupakan hal yang terpenting, mengingat pada usia anak-anak dikategorikan periode emas dimana kemampuan dan kebiasaannya akan menjadi dasar kehidupan di lingkungannya.

Berikut adalah beberapa cara mendidik anak
1. Si Kecil yang tak pernah salah
Sewaktu anak kita masih kecil dan belajar jalan tidak jarang tanpa sengaja mereka menabrak kursi atau meja. Lalu mereka menangis. Umumnya, yang dilakukan oleh orang tua supaya tangisan anak berhenti adalah dengan memukul kursi atau meja yang tanpa sengaja mereka tabrak. Sambil mengatakan, “Siapa yang nakal ya? Ini sudah Papa/Mama pukul kursi/mejanya…sudah cup….cup…diem ya..Akhirnya si anak pun terdiam.

Ketika proses pemukulan terhadap benda benda yang mereka tabrak terjadi, sebenarnya kita telah mengajarkan kepada anak kita bahwa ia tidak pernah bersalah.

Yang salah orang atau benda lain. Pemikiran ini akan terus terbawa hingga ia dewasa. Akibatnya, setiap ia mengalami suatu peristiwa dan terjadi suatu kekeliruan, maka yang keliru atau salah adalah orang lain, dan dirinya selalu benar. Akibat lebih lanjut, yang pantas untuk diberi peringatan sanksi, atau hukuman adalah orang lain yang tidak melakukan suatu kekeliruan atau kesalahan.

Kita sebagai orang tua baru menyadari hal tersebut ketika si anak sudah mulai melawan pada kita. Perilaku melawan ini terbangun sejak kecil karena tanpa sadar kita telah mengajarkan untuk tidak pernah merasa bersalah.

Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan ketika si anak yang baru berjalan menabrak sesuatu sehingga membuatnya menangis? Yang sebaiknya kita lakukan adalah ajarilah ia untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi; katakanlah padanya (sambil mengusap bagian yang menurutnya terasa sakit): ” Sayang, kamu terbentur ya. Sakit ya? Lain kali hati-hati ya, jalannya pelan-pelan saja dulu supaya tidak membentur lagi.”

2. Berbohong kecil
Awalnya anak-anak kita adalah anak yang selalu mendengarkan kata-kata orang tuanya, Mengapa? KArena mereka percaya sepenuhnya pada orang tuanya. Namun, ketika anak beranjak besar, ia sudah tidak menuruti perkataan atau permintaan kita? Apa yang terjadi? Apakah anak kita sudah tidak percaya lagi dengan perkataan atau ucapan-ucapan kita lagi?

Tanpa sadar kita sebagai orang tua setiap hari sering membohongi anak untuk menghindari keinginannya. Salah satu contoh pada saat kita terburu-buru pergi ke kantor di pagi hari, anak kita meminta ikut atau mengajak berkeliling perumahan. Apa yang kita lakukan? Apakah kita menjelaskannya dengan kalimat yang jujur? Atau kita lebih memilih berbohong dengan mengalihkan perhatian si kecil ke tempat lain, setelah itu kita buru-buru pergi? Atau yang ekstrem kita mengatakan, “Papa/Mama hanya sebentar kok, hanya ke depan saja ya, sebentaaar saja ya, Sayang.” Tapi ternyata, kita pulang malam. Contah lain yang sering kita lakukan ketika kita sedang menyuapi makan anak kita, “Kalo maemnya susah, nanti Papa?Mama tidak ajak jalan-jalan loh.” Padahal secara logika antara jalan-jalan dan cara/pola makan anak, tidak ada hubungannya sama sekali.

Dari beberapa contah di atas, jika kita berbohong ringan atau sering kita istilahkan “bohong kecil”, dampaknya ternyata besar. Anak tidak percaya lagi dengan kita sebagai orang tua. Anak tidak dapat membedakan pernyataan kita yang bisa dipercaya atau tidak. akibat lebih lanjut, anak menganggap semua yang diucapkan oleh orang tuanya itu selalu bohong, anak mulai tidak menuruti segala perkataan kita.

Apa yang sebaiknya kita lakukan?: 
Berkatalah dengan jujur kepada anak. Ungkapkan dengan penuh kasih dan pengertian:

“Sayang, Papa/Mama mau pergi ke kantor. Kamu tidak bisa ikut. Tapi kalo Papa/Mama ke kebun binatang, kamu bisa ikut.”

Kita tak perlu merasa khawatir dan menjadi terburu-buru dengan keadaan ini. Pastinya membutuhkan waktu lebih untuk memberi pengertian kepada anak karena biasanya mereka menangis. Anak menangis karena ia belum memahami keadaan mengapa orang tuanya harus selalu pergi di pagi hari. Kita harus bersabar dan lakukan pengertian kepada mereka secara terus menerus. Perlahan anak akan memahami keadaan mengapa orang tuanya selalu pergi di pagi hari dan bila pergi bekerja, anak tidak bisa ikut. Sebaliknya bila pergi ke tempat selain kantor, anak pasti diajak orang tuanya. Pastikan kita selalu jujur dalam mengatakan sesuatu. Anak akan mampu memahami dan menuruti apa yang kita katakan.

3. Banyak Mengancam
“Adik, jangan naik ke atas meja! nanti jatuh dan nggak ada yang mau menolong!”
“Jangan ganggu adik, nanti Mama/Papa marah!”

Mengancam Anak
Dari sisi anak pernyataan yang sifatnya melarang atau perintah dan dilakukan dengan cara berteriak tanpa kita beranjak dari tempat duduk atau tanpa kita menghentikan suatu aktivitas, pernyataan itu sudah termasuk ancaman. Terlebih ada kalimat tambahan “….nanti Mama/Papa marah!”

Seorang anak adalah makhluk yang sangat pandai dalam mempelajari pola orang tuanya; dia tidak hanya bisa mengetahui pola orang tuanya mendidik, tapi dapat membelokkan pola atau malah mengendalikan pola orang tuanya. Hal ini terjadi bila kita sering menggunakan ancaman dengan kata-kata,namun setelah itu tidak ada tindak lanjut atau mungkin kita sudah lupa dengan ancaman-ancaman yang pernah kita ucapkan

Apa yang sebaiknya kita lakukan
Kita tidak perlu berteriak-teriak seperti itu. Dekati si anak, hadapkan seluruh tubuh dan perhatian kita padanya. tatap matanya dengan lembut, namum perlihatkan ekspresi kita tidak senang dengan tindakan yang mereka lakukan. Sikap itu juga dipertegas dengan kata-kata, “Sayang, Papa/Mama mohon supaya kamu boleh meminjamkan mainan ini pada adikmu. Papa/Mama akan makin sayang sama kamu.” Tidak perlu dengan ancaman atau teriaka-teriakan. Atau kita bisa juga menyatakan suatu pernyataan yang menjelaskan suatu konsekuensi, misal “Sayang, bila kamu tidak meminjamkan mainan in ke adikmu,Papa/Mama akan menyimpan mainan ini dan kalian berdua tidak bisa bermain. MAinan akan Papa/Mama keluarkan, bila kamu mau pinjamkan mainan itu ke adikmu. Tepati pernyataan kita dengan tindakan.

4. Bicara tidak tepat sasaran
Pernahkah kita menghardik anak dengan kalimat seperti, “Papa/Mama tidak suka bila kamu begini/begitu!” atau “Papa/Mama tidak mau kamu berbuat seperti itu lagi!” Namun kita lupa menjelaskan secara rinci dan dengan baik, hal2 atau tindakan apa saja yang kita inginkan. Anak tidak pernah tahu apa yang diinginkan atai dibutuhkan oleh orang tuanya dalam hal berperilaku. Akibatnya anak terus mencoba sesuatu yang baru.

Dari sekian banyak percobaan yang dilakukannya, ternyata selalu dikatakan salah oleh orang tuanya. Hal ini mengakibatkan mereka berbalik untuk dengan sengaja melakukan hal2 yang tidak disukai orang tuanya. Tujuannya untuk mrmbuat orang tuanya kesal sebagia bentuk kekesalan yang juga ia alami (tindakannya selalu salah di hadapan orang tua).

Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Sampaikanlah hal2 atau tindakan2 yang kita inginkan atau butuhkan pada saat kita menegur mereka terhadap perilaku atau hal yang tidak kita sukai.Komnikasikan secara intensif hal atau perilaku yang kita inginkan atau butuhkan. Dan pada waktunya, ketika mereka sudah megalami dan melakukan segala hal atau perilaku yang kita inginkan atau butuhkan , ucapkanlah terimakasih dengan tulus dan penuh kasih sayang atas segala usahanya untuk berubah.

Cara mengatasi rambut berminyak

Rambut berminyak menjadi masalah banyak wanita. Minyak berlebih di bagian kulit kepala akan membuat rambut tampak lepek, kotor dan membuat seluruh penampilan jadi kusam dan tidak fresh.

Hal lain yang membuat pemilik rambut berminyak stres adalah rasa malu yang timbul. Padahal sudah rajin keramas, tapi masih saja berminyak, memberi kesan malas merawat diri sendiri. Karena itu, banyak wanita yang putus asa merawat rambut berminyak.

Penyebab rambut berminyak:

  1. Gangguan pada kelenjar sebaceous yang memproduksi sebum berlebihan (minyak alami yang melumasi kulit kepala dan melindungi terhadap polusi). Akibatnya, sebum menumpuk, membuat rambut mengilap, berat, dan terasa lengket.
  2. Faktor genetis.
  3. Stres dan rasa cemas berlebihan.
  4. Diet yang tidak seimbang.
  5. Salah pemakaian produk rambut yang mengandung banyak minyak sehingga rambut jadi lepek.


Cara mengatasi rambut berminyak:
Gunakan Shampo Dengan Formula Ringan
Bagi pemilik rambut berminyak, gunakan shampo khusus dengan formula yang lebih ringan. Shampo ini membuat rambut tidak kering walau Anda keramas setiap hari. Sebagai alternatif lain, pakai shampo bebas silikon, karena mayoritas shampo saat ini mengandung silikon dan memperparah kondisi rambut berminyak.

Pakai Lemon Sebelum Keramas
Untuk cara alami, gunakan lemon. Belah lemon segar dan ambil airnya. Usapkan air perasan itu pada jalur-jalur rambut di kulit kepala. Diamkan selama 15 menit sebelum keramas. Lemon akan mengangkat kelebihan minyak pada kulit kepala tanpa membuat kulit kepala kering.

Kondisioner Hanya di Bagian Ujung Rambut
Anda tetap harus memakai kondisioner, karena kutikula rambut berantakan setelah memakai shampo. Akan lebih baik jika Anda memakai kondisioner bilas. Agar rambut tidak berat, gunakan kondisioner hanya pada bagian ujung rambut. Kondisioner yang mengenai kulit kepala bisa memperparah kondisi rambut yang berminyak.

Hair tonic
Sebaiknya anda keramas dengan menggunakan shampo dua sampai tiga kali bilasan dan setelah keramas pakailah hair tonik, selain bisa menyegarkan kulit kepala juga berguna untuk mengurangi timbulnya minyak berlebih pada kulit kepala.

Daun seledri
Daun seledri yang segar bisa anda gunakan untuk creambath, caranya haluskan daun seledri lalu pijatkanlah ke kulit kepala anda, selain berguna  untuk menumbuhkan rambut berguna juga untuk mengurangi minyak berlebihan yang ada di kulit kepala.

Jeruk nipis atau Jeruk lemon
Jeruk nipis atau jeruk lemon bisa anda gunakan setelah keramas, caranya belah jeruk nipis potong melintang lalu peras dan campurkan perasan jeruk nipis dengan air hangat pijatkan di kulit kepala anda selama 15-20 menit lalu bilas dengan air dingin.

Tips memilih warna cat atau semir rambut

Memilih warna rambut / cat rambut bagi kaum perempuan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena jika tidak, bisa-bisa membuat penampilan tidak maksimal. Bagi anda, kaum hawa, yang menyukai style dan mengikuti fashion tentu tidak asing dengan trend warna rambut . Tetapi, jangan sampai salah memilih warna rambut, akan berakibat fatal bagi . Selain memilih warna rambut / cat rambut yang sesuai untuk penampilan, dalam mengubah gaya rambut anda juga perlu memperhatikan jenis bahan pewarna yang digunakan. Agar tidak ada efek jangka panjang yang berbahaya bagi kesehatan anda. Nah, faktor apa saja yang sebaiknya anda perhatikan sebelum memilih warna rambut / cat rambut untuk mempercantik diri? Berikut beberapa hal yang perlu anda perhatikan dengan cermat: 
  1. Sesuaikan dengan Warna Kulit. Sebelum anda memilih warna rambut yang anda inginkan, perhatikan betul warna kulit anda. Jangan sampai warna yang anda pilih membuat penampilan anda semakin pucat atau kusam. Misalnya, jika anda memiliki kulit sawo matang atau kuning langsat, anda bisa memilih warna rambut cokelat, blonde, atau merah anggur. Hindari warna terang seperti emas, perunggu atau putih keabu-abuan yang bisa membuat anda terlihat pucat. Tetapi sebaliknya, jika anda berkulit putih, anda bisa memilih warna rambut emas untuk membuat penampilan anda lebih glamour. Atau warna cokelat tua yang semakin memperjelas warna kulit anda. Menurut pakar rambut Rudy Hadisuwarno Tone kulit manusia terbagi menjadi dua, hangat dan dingin. Jika tone kulit hangat maka pakailah warna yang hangat juga, warna tembaga misalnya. Sementara tone kulit dingin harus dipadukan dengan warna dingin. Berikut Tips Memilih Warna Rambut Sesuai Warna Kulit Anda Menentukan warna rambut yang cocok dengan tone kulit memang sedikit jadi tantangan, terutama bagi Anda yang baru pertama kali mewarnai rambut. Salah satu cara termudah untuk menyesuaikan warna rambut dan tone kulit adalah dengan menempelkan kain atau baju berwarna terang ke kulit wajah, maka akan terlihat sesuai atau tidak warna tersebut denagn kulit Anda. Ambil salah satu baju berwarna, orange misalnya, dan kenakan baju tersebut atau dekatkan ke wajah. Jika wajah terlihat lebih cerah dan bersinar, berarti Anda memiliki tone kulit hangat. Warna-warna seperti cokelat, tembaga atau merah mahogany akan sesuai untuk Anda dan memberi kesan serasi dengan warna tersebut. Sementara jika warna ungu atau biru yang membuat wajah Anda tampak cerah, artinya Anda memiliki tone kulit dingin. Jadi Anda bisa pilih warna seperti ungu atau merah keunguan untuk warna rambut Anda. Warna rambut itu patokannya ada di kulit wajah. Jika baju atau kain yang ditempelkan membuat wajah terlihat kusam atau lebih gelap, berarti warna tersebut tak sesuai untuk Anda, maka Anda bisa memilih warna lain yang sesuai dengan kulit Anda. 
  2. Sesuai Model Rambut, Gaya Rambut. Meskipun model rambut ( gaya rambut ) rambut tidak terlalu signifikan, tetapi sebelum memilih warna rambut, ada baiknya anda perhatikan kondisi rambut anda sekarang. Misalnya, jika anda berambut keriting, berpotongan pendek dan berkulit putih akan lebih baik anda memilih warna rambut cokelat tua. Dan jika anda berambut pendek, hindari hanya meng-highlight saja sebab warna rambut tersebut tidak akan mengubah penampilan. Sedangkan anda yang berambut panjang, anda bisa meng-highlight rambut sekitar muka atau memilih warna rambut dengan pewarnaan total. 
  3. Jenis Rambut. Anda perlu mengetahui jenis rambut anda sebelum memilih warna rambut / cat rambut yang anda inginkan. Apakah rambut anda jenis berminyak, kering, atau normal? Hal ini agar warna rambut anda tepat pada saat anda terkena cahaya. Jika rambut anda berminyak, hindari memilih warna rambut terang sebab jika anda tidak sempat merapikan penampilan, anda bisa terlihat lebih kusam dibandingkan warna rambut yang lebih soft. 
  4. Bahan Pewarna. Memilih bahan pewarna sebelum anda memilih warna rambut / cat rambut adalah langkah yang perlu dilakukan. Jika anda tidak terbiasa mewarnai rambut sendiri, anda bisa melakukannya di salon. Tetapi jika anda akan melakukan sendiri, gunakan bahan pewarna yang aman. Anda bisa memilih warna rambut dari salon yang berkualitas misalnya. Atau membeli bahan pewarna dari produk kosmetik (kecantikan) yang memang bermutu. Hindari memilih cat rambut / warna rambut dari bahan pewarna yang dijual murah atau hanya untuk gengsi semata. Pastikan warna rambut dan bahan pewarna cat rambut yang anda pilih merubah penampilan anda menjadi lebih cantik dan memukau.


1. Pilih warna dasar yang tepat
“Seiring bertambahnya usia, kulit akan semakin kehilangan pigmen sehingga terlihat lebih pucat. Alhasil Anda harus mengakali dengan memilih warna rambut yang tepat,” jelasnya. Jika warna rambut terlalu gelap, maka Anda akan terlihat pucat. Sedangkan warna rambut yang terlalu terang akan membuat Anda terlihat kusam.

Untuk Anda yang punya warna rambut brunette (coklat gelap) atau hitam, Anda bisa memilih warna rambut satu warna lebih terang. Jika punya rambut pirang, warnai rambut Anda dengan satu warna lebih gelap.

2. Tambahkan “highlight” hangat
Highlight warna emas akan membuat warna kulit Anda terlihat lebih bercahaya dan awet muda. Jika rambut Anda cenderung kecoklatan, pilih warna coklat karamel. Pemilik rambut warna hitam juga bisa memakai warna karamel, yang akan terlihat samar ketika Anda berada di bawah cahaya lampu atau matahari.

3. Jangan mengecat terlalu ekstrim
Ketika membuat highlight rambut, sebaiknya jangan terapkan highlight pada seluruh bagian rambut Anda. Mulailah membuat highlight sekitar satu inci di bawah rambut sehingga Anda bisa melihat perbedaan antara wajah dan rambut. Teliti dulu warna highlight rambut dengan kulit, dan sesuaikan agar terlihat alami. Memberi highlight dari atas sampai bawah rambut akan membuat Anda terlihat lebih tua, karena langsung berbatasan dengan warna kulit Anda.

4. Hitamkan uban
Rambut juga mengalami penuaan, dan mengakibatkan hilangnya pigmen warna rambut. Kondisi ini disebut rambut beruban. Agar terlihat lebih muda, warnai uban ini dengan menggunakan warna yang lebih gelap, atau sesuai dengan warna rambut asli Anda. Kondisi rambut yang beruban yang membuat warna cat rambut terserap lebih baik, sama halnya ketika Anda melakukan bleaching sebelum mengecat rambut.

Cara mengikat atau menguncir rambut

Rambut merupakan mahkota bagi setiap wanita, untuk itu wanita selalu memperhatikan rambut. Sebagai simbol kecantikan dan kebersihan seseorang rambut juga menggambarkan kepribadian seseorang. Untuk mendapatkan rambut dengan tampilan yang bagus, seseorang harus pandai-pandai menata rambut sesuai dengan jenis rambutnya, tetapi untuk tampilan rambut panjang dan semi panjang seringkali pilihan kuncir menjadi trend yang sangat diminat oleh semua orang. berikut cara melakukan kuncir rambut sesuai dengan jenis rambut:

Cara mengikat atau menguncir rambut lurus
Cara: Kalau belum sempat mencuci rambut, contek gaya rambut ini. Sisir rambut hingga rapi, ikat rambut sebagian dan biarkan bagian bawah terurai. Selain diikat dengan akret rambut, bisa dijepit menggunakan jepit rambut besar. Gaya rambut ini cocok banget untuk tampilan feminin ke kampus atau ke kantor, plus bikin kita terlihat dewasa.

Cara mengikat atau menguncir rambut panjang dan sedang
Cara1 : Untuk rambut lurus, sebelumnya gunakan rol supaya rambut terlihat ikal. Sisir rambut dan kuncir rambut di bawah. Semprotkan sedikit hairspray kemudian pelintir rambut ke atas dan biarkan ujung rambut yang ikal tetap terurai. Untuk gaya ke pesta, beri hiasan rambut agar nggak terlihat polos.
Cara 2 : Tarik rambut ke belakang menggunakan sisir. Supaya ikatan rapi dan kuat, sisir berkali-kali hingga rambut menyatu sempurna dan ikat dengan karet rambut. 
    Ambil sedikit rambut kemudian lingkarkan menutupi karet rambut dan sematkan jepit. Kalau ingin tampil rapi, lebih baik tarik poni ke belakang sehingga nggak ada rambut menutupi dahi. Kalau ingin tampil lebih feminin, biarkan poni terurai.

Cara mengikat atau menguncir untuk semua jenis rambut.
Cara: Selain cocok untuk gaya rambut sehari-hari, bando dengan detail permata imitasi pas dipakai ke pesta. Pertama, ikat rambut dan angkat rambut ke atas dan membentuk cepol acak. Jepit pinggiran rambut supaya nggak berantakan. Terakhir, pakai bando dengan menariknya dari dahi hingga ke kepala. Selain itu bisa juga memakai bando dan membiarkan rambut terurai. Sama cantiknya

Cara membuat rambut ikal dengan catok

Perawatan terhadap rambut merupakan hal yang penting bagi seorang wanita karena rambut mewakili kecantikan dari seorang wanita. Rambut yang indah akan mampu menambah kecantikan yang dimiliki oleh seseorang, maka tidak heran jika ada perlakuan yang istimewa pada rambut misalnya saja mencatok. Agar hasil yang diberikan tidak malah merusak rambut maka ada baiknya untuk mengikuti tips mencatok rambut yang benar.
Tujuan dari catok sendiri adalah sudah jelas yakni supaya rambut terlihat lebih indah. Namun tanpa disadari terkadang pencatokan pada rambut malah membuat rambut menjadi rusak.

Lalu, bagaimana cara mencatok yang benar agar rambut terlihat ikal natural. Berikut cara mencatok rambut agar terlihat ikal natural: 
  1. Rapikan rambut dengan sisir terlebih dahulu untuk menghindari kusut.
  2. Pakai serum atau gel pelindung rambut untuk meminimalisir risiko rambut rusak karena terkena panas catokan. 
  3. Bagi rambut menjadi beberapa bagian, lalu jepit rambut yang belum ingin dicatok. 
  4. Mulailah catok rambut sedikit demi sedikit. 
  5. Untuk rambut yang sudah dicatok, Anda bisa menjepitnya dahulu. 
  6. Buka bagian rambut yang belum di catok, lalu catok hingga semua bagian rambut menjadi ikal. 
  7. Jika semua bagian rambut sudah ikal, Anda bisa menambahkan sedikit hair spray agar bentuk ikal menjadi awet. 
  8. Selesai. Rambut Anda jadi terlihat ikal natural. Itulah beberapa langkah jika ingin tampilan rambut Anda menjadi ikal. Saat mencatoknya, sebaiknya jangan sampai ujung rambut paling atas karena Anda bisa terlihat aneh. Untuk bagian poni, biarkan lurus atau Anda bisa mencatoknya sedikit agar tetap terlihat natural.


Cara menggunakan catok agar rambut tetap sehat

Perawatan terhadap rambut merupakan hal yang penting bagi seorang wanita karena rambut mewakili kecantikan dari seorang wanita. Rambut yang indah akan mampu menambah kecantikan yang dimiliki oleh seseorang, maka tidak heran jika ada perlakuan yang istimewa pada rambut misalnya saja mencatok. Agar hasil yang diberikan tidak malah merusak rambut maka ada baiknya untuk mengikuti tips mencatok rambut yang benar.
Tujuan dari catok sendiri adalah sudah jelas yakni supaya rambut terlihat lebih indah. Namun tanpa disadari terkadang pencatokan pada rambut malah membuat rambut menjadi rusak.

Cara mencatok yang benar
  1. Jangan catok rambut ketika rambut basah atau habis keramas, tunggulah sampai rambut kering. Mencatok rambut ketika masih basah akan membuat rambut seperti bau terbakar.
  2. Sebelum mencatok usapkan serum, krim, atau lotion pelindung rambut untuk mencegah rambut kering namun tetap berkilau dan sehat.
  3. Pisahkan rambut menjadi beberapa bagian, jepit dengan alat catok, tahan selama 6 detik dan tarik dari pangkal hingga ujung rambut. Usahakan jangan berhenti di tengah karena akan membuat rambut terlihat patah.
  4. Jangan mencatok satu bagian rambut secara berulang-ulang. Gesekan antara lempengan catokan dan rambut dapat merusak kutikula rambut.
  5. Setelah selesai sisirlah dengan menggunakan sikat bulu khusus sesuai dengan keinginan.


Merawat alat catok
  1. Pilihlah alat catok dengan lempeng yang terbuat dari keramik. Lempengan dari keramik menghasilkan panas yang konstan dan merata pada rambut, sehingga lebih cepat lurus.
  2. Sehabis mencatok diamkan sampai alat catokan dingin kemudian lap dengan lap/handuk bersih.
  3. Simpan alat catokan di tempat yang kering. Jangan taruh di tempat yang lembab, seperti kamar mandi, karena uap air akan merusak sirkuit benda elektronik.


Merawat rambut yang sering dicatok
  1. Untuk rambut yang sudah tipis dan kering jangan setel catokan pada suhu maksimum dan cukup catok 2-3 kali seminggu. 
  2. Untuk menjaga kelemababan alami rambut, kita dapat menggunakan kondisioner setiap habis keramas atau melakukan treatment khusus untuk hasil yang lebih permanen. Treatment ini bermacam-macam jenisnya mulai dari treatment untuk rambut rontok, kulit kepala berminyak, batang rambut yang kering, dan sebagainya. Pilihlah sesuai dengan keluhan rambut dan bisa dilakukan 2-3 minggu sekali.

Popular Posts

Artikel Terbaru

Baru!! Kami ada di Facebook

Dapatkan Update di Facebook